Kasus Pelajar di Bandung Batal Study Tour, Kantor Travel Diduga sudah Lama Tutup
Merdeka.com - 350 siswa SMAN 21 Bandung harus merasakan kekecewaan setelah gagal melakukan study tour ke Yogyakarta. Penyebabnya, uang ongkos Rp1,3 juta per siswa yang dibayarkan diduga dibawa kabur oleh pihak travel. Total uang yang sudah terkumpul dan dibawa kabur sebanyak Rp400 juta.
Menurut rencana para siswa akan berangkat ke Kota Gudeg pada Rabu, (24/5) dan kembali pulang ke Kota Kembang pada Jumat (2/5). Kegiatan study tour sudah menjadi tradisi atau kegiatan wajib karena menyangkut karya ilmiah.
Namun nahas, uang ratusan juta yang sudah terkumpul dari para siswa itu dibawa kabur oleh oknum travel dengan inisial GTI. Kabar tersebut viral setelah diunggah akun Twitter @sosmedkeras yang dikutip dari akun @infobandungkota.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Kenapa siswa mendapat nilai rendah? Setelah terbongkar sering tidur di kelas, wajar jika nilainya rendah
-
Apa modus ratusan pelajar tersebut? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Siapa yang kehilangan uang? Cerita Korban Ferry Setiawan (36), warga Kelurahan Sidokumpul, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur menceritakan apa yang ia alami.
-
Siapa pelaku yang kabur dengan uang konser? Ternyata uang tersebut dibawa kabur oleh Promotor konser musik Lentera Festival berinisial MDP (27) alias Muhammad Dian Permana Angga.
-
Kenapa ratusan pelajar itu ditangkap? 'Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan,' kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Unggahan tersebut memuat foto sebuah sekolah diduga sebagai SMAN 21 Bandung dan sejumlah komentar dari warganet. Terlihat sebuah foto para siswa yang sedang melakukan aktivitas disertai keterangan 'uang 400 juta dibawa kabur, siswa demo protes gagal study tour'.
Pemilik akun @sosmedkeras juga menyertakan keterangan foto dengan tulisan: "Ini sumber dan videonya gaes".
"Akan tetapi jelang keberangkatan tiba-tiba pihak sekolah memberi kabar diundur," tulis skun @infobandungkota.
Akibat pengunduran tersebut para siswa dan orang tua berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk mengetahui alasan diundur. Pihak sekolah pun menyatakan bahwa uang study tour diduga dibawa kabur pihak travel.
"Setelah digeruduk cek kantor travelnya, ternyata kantor travelnya juga sudah lama kosong," tulis pemilik akun.
Hingga Kamis siang unggahan tersebut sudah mendapat 258,1 ribu tanda suka, dan sejumlah komentar beragam warganet.
"Kantor travel sudah lama kosong, apakah berarti sebelumnya enggakngecek dulu kantornya ato gimana?," cuit akun @AryonoIgnatius.
"Aneh kalau udah lama kosong kan enggak mungkin jedanya sampai berbulan-bulan dari duitnya terkumpul sampai tanggal hari H jalan, sekarang nyari travel yang pemain lama dan berpengalaman juga enggak sesusah dulu, bisa dicek review lewat Google Map," cuit akun @jnessy.
Polisi telah menetapkan seorang perempuan berinisial ICL (33) sebagai tersangkaa. Dia diduga menggelapkan uang study tour para siswa. Saat ini, perempuan yang berinisial ICL (33) itu sedang menjalani pemeriksaan.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono mengatakan tersangka ditangkap pada Rabu (24/5) malam di kawasan Cilengkrang, Kota Bandung oleh jajaran Polsek Buahbatu.
"Rabu kemarin, pukul 23.00 WIB telah diamankan tersangka berinisial ICL, dugaan tersangka kasus penipuan uang travel yang direncanakan untuk kegiatan travel anak SMAN 21 ke Yogyakarta," kata dia di Mapolrestabes Bandung, Kamis (25/5).
Dari hasil keterangan sementara, ICL ini bekerja sebagai freelancer tour guide di sebuah perusahaan travel bernama Grand Traveling Indonesia (GTI). Tersangka dijerat dengan Pasal 372 dan 378 KUHPidana yang mengatur tentang penipuan serta penggelapan. Hukumannya di atas 5 tahun penjara.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Atas kejadian ini orang tua yang tertipu mengalami kerugian hingga Rp5 miliar.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti berharap kasus yang dialami tiga siswa SDIT ICMA tersebut dapat menemui jalan keluar secepatnya.
Baca SelengkapnyaPolres Jember membuka posko aduan bagi masyarakat korban penelantaran biro travel PT Zamzam
Baca SelengkapnyaJoko berharap pengemudi bos segera menyerahkan diri untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca SelengkapnyaStudy tour dinilai membebani orang tua siswa dinilai tidak sejalan dengan komitmen pendidikan yang berkualitas dan terjangkau.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini yang bersangkutan sulit dihubungi. Hal tersebut juga yang mendorong para orang tua melakukan aksi yang isinya menuntut agar uang mereka kembali.
Baca SelengkapnyaSeharusnya dugaan sekolah mencari untuk dari acara study tour juga harus menjadi perhatian.
Baca SelengkapnyaSMK Lingga Kencana menyewa bus tersebut melalui agen travel
Baca SelengkapnyaKecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang menelan 11 korban tewas
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SMP 3 Depok Darto mengatakan bahwa ada 117 siswa yang mengikuti kegiatan study tour ke Bali.
Baca SelengkapnyaJika pada umumnya sekolah menyewa sebuah bus untuk membawa para muridnya study tour, berbeda dengan SD satu ini.
Baca SelengkapnyaDisdik DKI Jakarta juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) sejak 30 April 2024 terkait larangan tersebut.
Baca Selengkapnya